• No se han encontrado resultados

Adopsi penerimaan e-commerce dengan pendekatan technology acceptance model(tam)studi kasus lazada.co.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Share "Adopsi penerimaan e-commerce dengan pendekatan technology acceptance model(tam)studi kasus lazada.co.id"

Copied!
17
0
0

Texto completo

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian TAM Technology Acceptance Model (TAM) pertama kali diperkenalkan oleh. (Davis, 1989), yang merupakan sebuah adaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA). TRA memiliki pandangan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku menentukan akan dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tersebut. Lebih lanjut, Ajzen dan Fishbein mengemukakan bahwa niat melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu dipengaruhi oleh dua penentu dasar, yang pertama berhubungan dengan sikap (Attitude Towards Behavior) dan yang lain berhubungan dengan pengaruh sosial yaitu norma subjektif (Subjective Norms). Dalam upaya mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat untuk dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku, Ajzen dan Fishbein melengkapi TRA ini dengan keyakinan (Beliefs). Dikemukakannya bahwa sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku (Behavioral Beliefs), sedangkan Norma subjektif berasal dari keyakinan normatif (Normative Beliefs). Konstruk variabel TRA dapat dilihat pada Gambar 2.1.. 8. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(3) Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action (TRA). Model TAM yang diadopsi dari model TRA yaitu merupakan suatu model penilaian penerimaan teknologi yang mengidentifikasi tingkat penerimaan individu terhadap suatu teknologi. Tujuan utama TAM seperti yang dinyatakan oleh Davis adalah untuk menjelaskan faktor yang mempengaruhi dalam penerimaan Teknologi Informasi dengan jangkauan luas dari teknologi informasi dan populasi dari pengguna. Reaksi. dan. persepsi. pengguna. Teknologi. Informasi. (TI). akan. mempengaruhi sikap dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna teknologi. Sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan/perilaku manusia tersebut sebagai tolok ukur dalam penerimaan sebuah teknologi. Tingkat kepercayaan ini menentukan suatu sikap pengguna ke arah penggunaan suatu sistem/teknologi baru yang kemudian menentukan niat perilaku pengguna dan mengarah pada penggunaan sistem secara nyata.. 9. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(4) Gambar 2.2 Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM seperti yang dikembangkan oleh Davis digambarkan pada Gambar 2.2 Model Dasar Technology Acceptance Model. Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa Tingkat Penerimaan Pengguna Teknologi Informasi (Information Technology Acceptance) ditentukan oleh lima konstruk utama, yaitu Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan dalam Menggunakan Teknologi (Perceived Ease of Use), Persepsi Pengguna terhadap Kemanfaatan/Kegunaan Teknologi (Perceived Usefulness), Sikap Pengguna terhadap Penggunaan Teknologi (Attitude Toward Using), Kecenderungan Perilaku (Behavioral Intention), dan Pemakaian Aktual (Actual Usage). 2.1.1 External Variable External. Variable. (variabel. eksternal). secara. langsung. akan. mempengaruhi persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dari pengguna. Persepsi kemudahan penggunaan dipengaruhi oleh variabel eksternal yang secara langsung bersentuhan dengan karakteristik sistem yang meningkatkan penggunaan dari teknologi. (Davis, 1989) mengatakan bahwa walaupun variabel eksternal tidak mempengaruhi secara langsung pada sikap dan tingkah laku penggunaan teknologi, TAM menekankan pada aturan yang menjembatani kepercayaan dan 10. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(5) sikap antara variabel eksternal. Ini terjadi karena perbedaan tiap individu, misalnya kepribadian atau karakteristik. 2.1.2 Perceived Ease of Use Perceived Ease of Use (Persepsi kemudahan penggunaan) dapat didefinisikan sebagai tingkatan di mana user percaya bahwa teknologi/sistem tersebut dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah. Persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan teknologi dipengaruhi beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap penggunana teknologi yang sejenis. Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut yang diperoleh oleh pengguna. Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan penguna akan kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang handal. Mekanisme support yang terpercaya akan membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi maka mendorong persepsi pengguna kearah lebih positif. 2.1.3 Perceived Usefulness Perceived Usefulness (Persepsi Kemanfaatan) didefinisikan sebagai tingkatan di mana pengguna/user percaya bahwa dengan menggunakan 11. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(6) teknologi/sistem akan meningkatkan performa mereka dalam bekerja. Yang dimaksud dengan persepsi kemanfaatan di sini adalah persepsi pengguna terhadap manfaat dari teknologi yang digunakan. 2.1.4 Attitude Toward Using Attitude Toward Using (Sikap terhadap Penggunaan) di dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan teknologi/sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakannya di dalam pekerjaannya (Davis, 1989). Beberapa peneliti menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). 2.1.5 Behavioral Intention Behavioral Intention (Kecenderungan Perilaku) adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain (Davis, 1989). Kecenderungan Perilaku ini dipengaruhi oleh Persepsi Kemanfaatan dan Sikap terhadap Penggunaan.. 12. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(7) 2.1.6 Actual Usage Actual Usage (Pemakaian Aktual) adalah kondisi nyata penggunaan teknologi. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi (Davis, 1989). Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.. 2.2. Pengunaan Kerangka TAM. Pemilihan TAM sebagai metode dalam penelitian ini di karenakan sejalan dengan tujuan penelitian serta metode ini sudah cukup populer dan banyak digunakan dalam penelitian-penelitian lainnya yang hasilnya cukup akurat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, model dasar TAM terdiri dari lima konstruk utama. Meskipun demikian, model dasar TAM dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan. atau. kepentingan. suatu. penelitian.. Banyak. penelitian-penelitian. sebelumnya yang menggunakan TAM sebagai model analisa, tetapi TAM yang digunakan dalam tiap penelitian tersebut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, tetapi tidak meninggalkan bentuk dasar (kerangka) dari TAM tersebut. Yang dimaksud dengan kerangka Technology Acceptance Model (TAM) di sini adalah kelima konstruk utama pembentuk TAM yaitu persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kemanfaatan, sikap terhadap penggunaan, kemauan untuk menggunakan teknologi, dan penerimaan (adopsi) teknologi. Kelima konstruk ini 13. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(8) adalah merupakan ciri khas dari TAM yang membedakannya dengan model adopsi teknologi lainnya. Oleh karena itu, setiap penelitian yang menggunakan TAM biasanya mengandung kelima konstruk ini di dalam penelitiannya. Pada penelitian ini, penulis memodifikasi model dasar TAM tanpa merubah konstruk utama pembentuk TAM melainkan dengan menambahkan konstruk baru. Konstruk yang digunakan penulis adalah persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan layanan e-commerce lazada (Perceived Ease of Use), persepsi pengguna terhadap kemanfaatan/kegunaan dalam menggunakan layanan e-commerce lazada (Perceived Usefulness), Kepercayaan (Trust), Persepsi Kenyamanan (Perceived Enjoyment) Sikap Pengguna terhadap Penggunaan Teknologi (Attitude Toward Using), Kecenderungan Perilaku (Behavioral Intention), dan Pemakaian Aktual (Actual Usage).. 2.3. E-commerce. 2.3.1 Pengertian E-commerce. Dikutip dari Wikipedia, perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris:. Electronic. commerce,. juga. e-commerce). didefinisikan. sebagai. penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Edagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.. 14. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(9) Menurut (E. Turban, 2012), Perdagangan elektronik (electronic commerce, disingkat EC, atau e-commerce) mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. Beberapa orang memandang istilah perdagangan (ecommerce) hanya untuk menjelaskan transaksi yang dapat dilakukan antar mitra bisnis. Jika definisi ini digunakan, beberapa orang menyadari bahwa istilah ecommerce sangat sempit. Sedangkan, e-commerce atau yang sering juga disebut dengan Internet Commerce atau Ecom pada dasarnya mempunyai makna yang sama, yang berarti suatu cara bagi seorang konsumen untuk dapat membeli barang yang diinginkan secara online melalui jaringan internet menurut (Turban, King, Lee, Warkentin, & Chung, 2002). Definisi dari e-commerce menurut (Turban, King, Lee, Warkentin, & Chung, 2002) dapat ditinjau dalam perspektif berikut: a) Dari perspektif komunikasi, E-commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya. b) Dari perspektif proses bisnis, E-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja. c) Dari perspektif layanan, E-commercee merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk 15. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(10) memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman. d) Dari perspektif online, E-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.. 2.4. Structural Equation Modeling Stuctural Equation Modeling atau Latent Variable Analysis atau Linear. Structural Relationship merupakan teknik analisis statistika multivariat generasi kedua yang kini banyak digunakan oleh peneliti unutk menjelaskan relasi kompleks antar sejumlah variabel. Kemampuannya dalam melakukan analisis dengan sekali uji menunjukkan bahwa teknik ini merupakan teknik analisis yang efisien. Stuctural Equation Modeling (SEM) atau pemodelan persamaan structural adalah satu dari teknik analisis multivariat yang digunakan untuk menguji teori mengenai sekumpulan relasi antar sejumlah variabel secara simultan. Sekumpulan relasi antar tabel yang dimaksud adalah relasi antara satu atau beberapa variabel independen dengan satu atau beberapa variabel dependen. Dalam relasi yang kompleks, beberapa variabel dependen menjadi variabel independen dalam relasi lanjutannya. Masing-masing variabel independen maupun dependen tersebut dapat juga berupa variabel observed dan dapat juga berupa variabel laten (konstruk atau unobserved) yang dibangun oleh beberapa variabel indicator.. 16. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(11) Perbedaan utama anatara SEM dengan teknik analisis multivariat lainnya adalah SEM memungkinkan peneliti untuk menjawab pertanyan penelitian (research question) yang saling terkait dalam sebuah analisis tunggal, sistematis, dan komperhensif, yaitu melalui pemodelan relasi antar sejumlah konstruk independen dan dependen secara simultan. 2.4.1 Pengertian SEM Ada banyak pengertian tentang SEM yang dikemukakan oleh sejumlah pakar. Keragaman definisi yang ada lebih disebabkan karena tinjauan SEM yang cukup luas dan penelitiannya meliputi berbagai kajian. SEM juga bukan merupakan materi tunggal yang berdiri sendiri, melainkan kombinasi dan sekaligus pengembangan dari materi-materi statistika standar yang sudah ada. Selain itu, pembelajaran SEM juga bisa dimulai dari berbagai sudut pandang, yaitu melalui pendekatan matematis dan statitiska yang mendasari pengembangan SEM, melalui pendalaman prosedur dan konsep dasar yang berhubungan dengan SEM termasuk melalui pengembangan diagram skematis sebagaimana analisis jalur, hingga melalui pendalaman software untuk analisis SEM. (Schumacker, 1996) mendefinisikan SEM sebagai sebuah pendekatan yang meliputi pengembangan model pengukuran dalam rangka mendefinisikan variabel-variabel laten, dan kemudian membuat relasi-relasi atau persamaanpersamaan struktural antar variabel-variabel laten tersebut. Oleh karenanya, SEM juga dikatakan sebagai analisis variabel laten (Latent Variable Analysis) atau relasi struktural linear (Linear Structural Relationship atau LISREL) 17. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(12) Sedangkan menurut (Wijanto, 2008) SEM adalah persamaan struktural hasil perpaduan dari prosedur-prosedur yang dikembangkan dalam ekonometri, sosiometri, dan psikometri. SEM memainkan berbagai peran seperti persamaan simultan, analisis kausal linier, analisis lintasan (path diagram), analysis of covariance structure , dan model persamaan struktural. SEM terdiri dari dua bagian yaitu model variabel laten dan model pengukuran. Yang paling membedakan SEM adalah biasanya suatu persamaan struktural hanya. mengamati hubungan kausal (sebab akibat) dari variabel. teramati (observed variables), sedangkan pada SEM terjadi hubungan kausal antara variabel-variabel tidak teramati (unobserved variables). Hubunganhubungan ini nantinya dapat digambarkan menjadi sebuah diagram bernama path model. 2.4.2. Istilah-Istilah Dasar Dalam SEM Ada banyak istilah di dalam SEM, beberapa istilah yang berlaku adalah. sebagai berikut: a) Variabel observed merupakan variabel yang bisa diukur secara langsung untuk memperoleh data tanpa harus melalui indicator. Contoh variabel observed adalah tinggi badan orang. b) Variabel unobserved merupakan variabel yang tidak bisa diukur secara langsung. Untuk mengukurnya diperlukan sejumlah indikator. Contoh variabel unobserved adalah kualitas layanan oleh petugas customer. 18. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(13) service, yang untuk mengukurnya kita memerlukan indicator seperti: kecepatan, ketelitian, dan keramahan. c) Variabel independen merupakan variabel yang nilainya tidak dipengaruhi atau tidak bergantung pada variabel lain. Seringkali disimbolkan dengan huruf X. d) Variabel dependen merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi atau bergantung pada variabel lain. Disimbolkan dengan huruf Y. e) Variabel Laten (Latent Variable) merupakan variable yang tidak secara langsung diamati, tetapi disimpulkan dengan menggunakan model matematik dari variable-variabel lain yang sedang diobservasi dan yang diukur secara langsung. Variabel laten dikenal sebagai variable tersembunyi, variable / konstruk hipotetikal. f) Variabel Exogenous: Dalam konteks diagram jalur tidak dikenal adanya istilah variabel bebas dan tergantung. Sebagai gantinya ialah disebut sebagai variabel exogenous. Variabel ini diberi tanda khusus, yaitu anak panah satu arah yang berasal dari variabel tersebut menuju ke variabel lainnya, tetapi tidak ada anak panah yang menuju kearahnya. g) Variabel Endogenous: Variabel endogenous merupakan variabel yang mempunyai setidak-tidaknya satu anak panah dengan satu arah menuju ke variabel tersebut.. 2.4.3. Model-Model dalam SEM 19. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(14) 2.4.3.1 Model Struktural. Model struktural menggambarkan hubungan-hubungan yang ada di antara variabel-variabel laten. Hubungan-hubungan ini umumnya linier, meskipun perluasan SEM memungkinkan untuk mengikutsertakan hubungan non-lininer (Wijanto, 2008). Model struktural harus lolos uji goodness of fit terlebih dahulu untuk dapat digunakan dalam penelitian ini. Kriteria untuk tingkat kecocokan yang baik (Good Fit) untuk setiap GOF (goodness of fit) (Wijanto, 2008), sebagai berikut. Tabel 2.1 Kriteria kelolosan uji goodness of fit (GoF). Ukuran Goodness Of Fit. Tingkat Kecocokan yang Bisa Diterima. Absolute Fit Measure Statistic Chi-Square (X ) Nilai yang kecil, p > 0,05 2. Non-Centraly Parameter (NCP) Goodness-of-Fit-Index (GFI) Standardized Root Mean Square Residual (SRMR) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA). Nilai yang kecil, Interval yang sempit GFI >= 0.90 0.80 <= GFI<=0.90 GFI <= 0.80 SRMR ≤ 0,05. Kriteria Uji. Good fit Good Fit Good Fit Marginal Fit Poor Fit Good fit. RMSEA ≤ 0,08 0,08 ≤ RMSEA ≤ 0,10 RMSEA ≥ 0,10. Nilai yang kecil dan dekat Expected CrossValidation Index (ECVI) dengan nilai ECVI Saturated. Good Fit Marginal Fit Poor Fit Good Fit. Incremental Fit Measure Tucker-Lewis Index atau Non-Normsed Fit. NNFI ≥ 0,90 0,80 ≤ NNFI ≤ 0,90. Good Fit Marginal Fit 20. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(15) Index (TLI atau NNFI). NNFI ≤ 0,80. Normsed Fit Index (NFI). NFI ≥ 0,90 0,80 ≤ NFI ≤ 0,90 NFI ≤ 0,80 AGFI ≥ 0,90 0,80 ≤ AGFI ≤ 0,90 AGFI ≤ 0,80 RFI ≥ 0,90 0,80 ≤ RFI ≤ 0,90. Adjusted Goodness-ofFit Index (AGFI) Relative Fit Index (RFI). Incremental Fit Index (IFI) Comperative Fit Index (CFI). Parsimonius Goodness of Fit Index (PGFI) Akaike Information Criterion (AIC) Consistent Akaike Information Criterion (CAIC). RFI ≤ 0,80 IFI ≥ 0,90 0,80 ≤ IFI ≤ 0,90 IFI ≤ 0,80 CFI ≥ 0,90 0,80 ≤ CFI ≤ 0,90 CFI ≤ 0,80 Parsimonius Fit Measure PGVI ≥ 0,50 Nilai yang kecil dan dekar dengan nilai AIC Saturated Nilai yang kecil dan dekat dengan nilai CAIC Saturated. Poor Fit Good Fit Marginal Fit Poor Fit Good Fit Marginal Fit Poor Fit Good Fit Marginal Fit Poor Fit Good Fit Marginal Fit Poor Fit Good Fit Marginal Fit Poor Fit. Good Fit Good Fit Good Fit. 2.4.3.2 Model Pengukuran Model pengukuran adalah cara penggambaran ukuran (indikator) dari setiap variabel laten pada SEM. Pengunaan yang paling sering adalah dengan menggunakan analisis faktor yang banyak digunakan di psikometri dan sosiometri (Wijanto, 2008).. 2.4.4. Path Model. Bentuk umum dari SEM yang juga dikenal dengan full atau hybrid model mengandung variabel-variabel laten maupun variabel-variabel teramati. Bentuk 21. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(16) yang dihasilkan dari path model akan mengikuti model struktural yang digunakan pada penelitian.. 2.5. Penelitian Terdahulu Penelitian ini berlandaskan hasil penelitian Technology Acceptance Model. (TAM) yang dilakukan oleh (Wijanto, 2008), yang merupakan adaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA). Perluasan model TAM dijelaskan (Ella Trisnawati, 2012) menyatakan bahwa trust mempengaruhi kekhawatiran menggunakan layanan e-commerce yang berpengaruh juga terhadap perceived ease of use dan behavioral intention to use. Pada penelitian (Md Gapar, 2011), tingkat kenyamanan seseorang (Perceived Enjoyment) memiliki pengaruh terhadap sikap pengunaan (Attitude Toward Using). Pada penelitian ini penulis hanya menggunakan 2 variabel tambahan diluar variable utama yang ada di dalam TAM yaitu, variabel trust dan variabel perceived enjoyment. Variabel trust yang penulis gunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh (Ella Trisnawati, 2012). Pada penelitian tersebut, (Ella Trisnawati, 2012) menggunakan 8 variabel, tetapi penulis hanya menggunakan variabel trust saja. Hal ini di karenakan, penelitian yang penulis lakukan menggunakan konsep TAM. Selain itu, variabel trust juga diperkuat oleh hasil survey dari kementerian komunikasi dan informatika mengenai potret belanja online di Indonesia studi kasus di daerah jabodetabek, bandung, dan Yogyakarta pada tahun 2013 bahwa. 22. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(17) faktor trust memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada perkembangan ecommerce di Indonesia Sedangkan variabel perceived enjoyment yang penulis gunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh (Md Gapar, 2011). Pada penelitian tersebut, (Md Gapar, 2011) menggunakan 2 variabel tambahan diluar variabel yang ada di dalam TAM. Tetapi, penulis hanya menggunakan 1 variabel yaitu perceived enjoyment saja karena penulis beranggapan hanya variabel tersebut yang memiliki korelasi dengan penelitian yang sedang penulis kerjakan.. 23. Adopsi Penerimaan ..., Rafael Brian Anggie Tamtama, FTI UMN, 2015.

(18)

Referencias

Documento similar

Metode yang digunakan dalam pembuatan ekstrak adalah maserasi dengan pelarut metanol dan etil asetat dan dibuat menjadi lima varian konsentrasi yaitu 9%, 9,5%,

Dengan kata lain,

Berdasarkan pengertian berbagai istilah-istilah di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah studi analisis tentang pemikiran

Dari optimasi distribusi beras yang dilakukan pada model 1 sesuai dengan yang dilakukan oleh Perum Bulog Divre Riau dan Kepri bahwa biaya angkutan total minimum

Persepsi atau tanggapan mahasiwa program studi Analis Kesehatan terhadap urgensi atau pentingnya materi instrumentasi kimia dapat dilihat dari ketiga aspek dengan

Dari review yang telah dibuat menyatakan bahwa ekstrak daun sirih hijau dan merah memiliki aktivitas antioksidan dengan metode yang banyak digunakan yaitu DPPH

In terms of moderation, gender affects three relationships: (1) ease of use –› perceived usefulness; (2) perceived usefulness –› attitude, and (3) intention –› actual

Setelah melakukan analisis dengan pendekatan sederhana penulis menemukan tiga dari lima artikel penelitian yaitu aromaterapi lavender, cendana, dan bitter orange