ISSN 2301-9115
MULTIPLIER PADA d-ALJABAR Gita Okta Ariyati
Jurusan Matematika, FMIPA, UniversitasaNegeriaSurabaya e-mail : gitaokta03@gmail.com
Agung Lukito
Jurusan Matematika, FMIPA, UniversitasaNegeriaSurabaya e-mail : gung_lukito@yahoo.co.id
Abstrak
Himpunan tak-kosong : dengan operasiabiner 6Û6 danaelemen khusus r disebut d-aljabar jika memenuhi TÛTLr, rEÛTLr, serta jika TEÛULr dan UEÛTLrá maka TELUá untuk setiap TáUÐ:. Fungsi Bã:\: disebut multiplier pada d-aljabar : apabila memenuhi B:TEÛäU;LB:T;äÛEU, ÊTáUäÐ:. Dengan operasi tertentu kumpulan multiplier pada d-aljabar membentuk d-aljabar implikatif positif. Kernel
multiplier pada d-aljabar merupakan subaljabar. Multiplier yang endomorfisme, kernel homomorfisma yang
merupakan multiplier adalah d-ideal. Himpunan tetap multiplier merupakan subaljabar pada d-aljabar. Hasil kali dua multiplier idempoten yang komutatif juga merupakan multiplier idempoten pada d-aljabar.
Kata Kunci: d-aljabar, multiplier, d-ideal, idempoten
Abstract
A non-emptyaset : with binary operation Û6and special element r is calledad-algebra ifasatisfies TÛ TLr, rÛETLr, and if TÛULr=J@ UÛTLr, then TLU, for every TáUÐ:. The function Bã:\: is called a multiplier on d-algebra : if satisfies B:TÛU;LB:T;ÛUáÊTáUÐ:. Under some binary operation the collection of all multipliers on a algebra forms a positive implicative algebra. The kernel of a multiplier on d-algebra is a subd-algebra. The kernel of a multiplier which is an endomorphism is a d-ideal. The set of fixed points of a multiplier on d-algebra is a subalgebra. A product of two commutative idempotent multipliers is also an idempotent multiplier on d-algebra.
Keywords: d-algebras, multiplier, d-ideal, idempotent
PENDAHULUAN
d-aljabar merupakan struktur aljabar yang pertamaakali diperkenalkan oleh JosephiNeggers dan Hee SikuKim. d-aljabar adalah suatu himpunan tak kosong : dengan operasi biner 6Û6 dan elemen khusus r yang memenuhi aksioma: TÛTLr, rÛTLr, dan jika TÛ ULr dan UÛäTLr maka T
E
LäU untukasetiapE
TáUÐ: (M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012).Multiplier merupakan salah satu konsep yang dapat diterapkan pada struktur aljabar. Banyak peneliti yang sudah mengembangkan konsep multiplier. Sebelumnya sudah pernah dikembangkan konsep multiplier pada BE-aljabar yang dikaji oleh Kyung Ho Kim pada tahun 2011. BE-aljabar adalah suatu himpunan tak-kosong : dengan operasi biner 6Û6 dan elemen khusus s serta memenuhi aksioma-aksioma tertentu. Fungsi Bã:\: disebut multiplier pada BE-aljabar :
apabila memenuhi B:T
E
ÛäU;LTE
ÛäB:U;áäÊTáUÐ:ä Konsep multiplier yang serupa telah dibahas oleh M.Anwar Chaudhry dan Faisal Ali yakni pada d-aljabar.
Multiplier pada d-aljabar : apabila memenuhi B:TÛ
U;LB:T;ÛU,
E
ÊTáUÐ : (M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012).Beberapa sifat multiplier pada d-aljabar dan struktur aljabar yang terkait meliputi idempoten, himpunan titik tetap, kernel á dan masih banyak lagi. Sifat-sifat multiplier pada d-aljabar dan struktur aljabar yang terkait tersebut dapat digunakan pada beberapa penerapan, yaitu untuk mengolah data dalam perintah SQL database, untuk menghindari overlap pada citra vektor gambar, dan masih banyak lagi (B.A. Makayasa, 2015). Karena itu multiplier pada d-aljabar menarik
untuk dipelajari. Dengan demikian akan dikaji lebih dalam pada penelitian ini mengenai sifat-sifat multiplier pada d-aljabar dan struktur aljabar yang terkait yaitu idempoten, himpunan titik tetap, kernel.
KAJIAN TEORI
Berikut ini diberikan beberapa definisi konsep yang digunakan untuk menunjang memahami pembahasan. Aljabar
Definisi 2.1
: disebut aljabar jika : merupakan suatu himpunan tak-kosong dengan suatu operasi biner pada :.
(Alexander & Guinter, 2002:451) Fungsi
Definisi 2.2
Fungsi Bdari himpunanA#ke himpunan $ adalahasuatu aturan yang memetakan setiap elemen di # secara tunggal dengan elemen di $ yang dinotasikanBãä#\$ä
(Thomas, 2004: 2) Definisi 2.3
Fungsi Bã#\$ adisebut fungsiainjektif apabila setiapadua elemen berbeda di # dipetakan ke dua elemen berbeda di $á sehingga dapat ditulis jika T5MT6 maka
:T5;MB:T6; ÊT5áT6 Ð#.
(R. G. Bartle & D. R. Sherbert, 2010: 7) Definisi 2.4
Fungsi Bã#\$ disebut fungsi surjektif apabila untuk setiapb>Ð$ ada =Ð# sedemikian hingga B:=;L>.
(Masriyah,2007:92) Definisi 2.5
Fungsi Bã#\$ merupakan fungsi bijektif apabila B merupakan fungsi injektif dan surjektif.
(R. G. Bartle & D. R. Sherbert, 2010: 8) Operasi Biner
Definisi 2.6
Diberikan sebuah himpunan tak kosong ). Suatu operasi biner pada )adalah fungsi dari )H )ke )ä
(Joseph A. Gallian, 2010:40) Komposisi Fungsi
Definisi 2.7
Misalkan Bfungsiddari #ke $, dan C adalahhfungsiidari $ ke %mmaka C komposisi B dengan notasi CÜB, didefinisikanadengan :CÜB;:T;L
ECkB:T;o
áÊTÐ&Ù.(Masriyah, 2014: 135) Homomorfisme
Definisi 2.8
Misalkan )á)" aljabar. Pemetaan B : ) \)" disebut homomorfisme jika B:=>;ELEB:=;B:>; untuk setiap =á>Ð)E
(Soebagio A. & Suharti,1993:250) Endomorfisme
Definisi 2.9
Misalkan ) merupakan aljabar. Endomorfisme adalah suatu homomorfisme dari )\)ä
(Soebagio A., Suharti,1993:250) PEMBAHASAN
Berikut ini akanadibahas lebih lanjut mengenai definisi dan sifat-sifat multiplier pada d-aljabar.
Definisi 3.1
Suatu himpunanntak-kosong : dengan operasiibiner 6Û6 dannelemen khusus r merupakan d-aljabar, jikaauntuk setiap TáU Ð: memenuhi aksiomaaberikut:
(i) TÛTLr (ii) rÛTLrä
(iii) Jika TÛULr†ƒ•UEäÛTLr, maka TLäUE (M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:1)
Definisi 3.2
Subhimpunan tak-kosong 5 dari d-aljabar : disebut subaljabar pada : jika ÛUÐ5á ÊTáU Ð5.
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Definisi 3.3
Misalkan : d-aljabar. Subhimpunan +dari : disebut ideal dari : jika memenuhi:
(i)
E
räÐ+(ii) JikaTÛUÐ+ danUÐ+ámaka TÐ+á
E
ÊTáUäÐ: (M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Definisi 3.4Misalkan : d-aljabar. Subhimpunan tak-kosong + dari : disebut d-ideal dari : jika memenuhi:
(i) Jika TÛU Ð+ dan UÐ+á maka TÐ+á
E
ÊTáU Ð: (ii) Jika TÐ+ dan UÐ:,Emaka T
ÛUÐ+.(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Definisi 3.5
Fungsi Bã:\: disebut multiplier pada d-aljabar : apabila memenuhi,
B:TEÛU;äLB:T;EÛäUá
E
ÊTáUÐ:(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Definisi 3.6
Misalkan : d-aljabar dengan operasi biner Û . Didefinisikan relasi Q pada : sebagaiaberikut:
TQUjika danahanya jikaaTÛULrá ÊTáU Ð:ä (M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2)
Proposisi 3.1
Misalkan :merupakan d-aljabar dan Bmultiplier pada : maka berlaku:
(i) B:r;Lr
(ii) Untuk setiap TÐ:á berlaku B:T;äQT
(iii)
Jika TQ‹U, maka B:T;QUáÊTáUÐ:(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Bukti: (i) :r;LEB:rÛEB:r;; Lr Jadi, B:r;ELr Ö (ii) Misalkan TÐ:E, äB:r; Lr äB:TEÛT;Lr äB:ETE; QET
Jadi, B:T;EQT untuk setiap TEÐ: Ö (iii) Misalkan TáUEÐ: dan TQUá maka berdasarkan
Definisi 3.6 TEÛULr
äB:r; Lr
äB:TEÛU;Lr
äB:T;EÛULr
Karena B:T;ÛULrá sehingga berdasarkan Definisi 3.6 B:T;QEU untuk setiap TáUÐ: Jadi,
jika TQEU maka B:T;QU Ö
Proposisi 3.2
Misalkan B dan C merupakan multiplier pada : . Komposisi BÜC juga merupakan multiplier pada :.
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Bukti: Misalkan TáU Ð:, maka :BÜC;:TÛU;LB:CE:TÛU;; LBkCE:T;oÛEU L:BÜCE;:T;ÛU Karena :BÜEC;:TEÛU;L:BÜC;:T;ÛU , makaBÜC
merupakan multiplier pada : Ö
Definisi 3.7
Suatu d-aljabar: dikatakan implikatif positif jika
:TÛU;EäÛVL:TÛV;EÛ:UÛV;,EÊTáUáVEÐ:
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Definisi 3.8
Misalkan : d-aljabar implikatif positif dan /::; koleksi semua multiplier pada :. Didefinisikan operasi biner Û pada /::; sebagai berikut:
:BÛEC;:T;LB:T;ÛC:T;áETÐ: @=J BáCEÐ/::; (M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Teorema 3.1
Misalkan : d-aljabar. Jika fungsi 1ã:\: didefinisikan 1:T;ELráEÊTEÐ: dan +:T;LäT,EÊTÐ:, maka 1 dan + merupakan anggota /::;dan /::; tidak kosong.
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Bukti: 1:TÛU;ELr LrÛEU L1:T;EÛEU +:TÛEU;LTEÛEU L+:T;EÛU
Jadi, 1 dan + merupakan anggota /::;ä
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa /::;tidak kosong. Misalkan TáUEÐ:á berarti TEÛULr sehingga dapat dibentuk fungsi 1ã:\: dengan 1:=;LráÊ=Ð:ä Jadi 1 merupakan multiplier. Karena /::; memiliki sekurang-kurangnya satu anggota, maka /::; tidak
kosong. Ö
Teorema 3.2
Misalkan : d-aljabar implikatif positif maka /::;adalah d-aljabar implikatif positif.
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:2) Bukti:
Akan ditunjukkan CÛBÐ/::;á untuk setiap ECáBÐ /::;.
Misal : d-aljabar implikatif positif dan CáBEÐ/::;, :CÛB;:TÛU;E L kC:TÛU;oÛ:B:TäÛEU;;ä
L kC:T;ÛB:T;oäÛEUä L k:CÛB;:T;oäÛUä Maka CÛBÐ/::;
Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa /::; merupakan d-aljabar,
(i) Misalkan BÐ/::; :1Û
EB;T
L1:T;ÛEB:T;
L
E
rL1:T;,EÊTÐ:
Maka 1Û
EB
L1=untuk setiap BEÐ/::; (ii) Misalkan BÐE/::;,
:BÛB;:T;LB:T;EÛB:T; Lrä
L1:T;á
E
ÊTÐ:Maka BÛ
EB
L1 untuk setiap BÐE/::;
(iii) Misalkan CáBÐ/::; sedemikian hinggaBÛCL1 dan CÛBL1. Berdasarkan Def. 3.1 (iii)
B:T;EL
EC:T;á
E
ÊTÐ: makaEBLC. Berdasarkan (i),(ii),(iii), /::; merupakan d-aljabar. Akan ditunjukkan /::; implikatif positif.Misalkan BáCáDäÐ/::;.
k:BÛEC;ÛDEo:T;L:BÛEC;:T;äÛD:T;
L kB:T;ÛD:T;oÛE:C:T;EÛED:T;; L k:BÛED;:T;oÛ::CÛED;:T;;
L::BEÛD;Û:CÛD;;E:T;
Karena itu k:BÛEC;ÛDo L:BÛED;Û:CÛED; sehingga /::; implikatif positif.
Jadi /::; merupakan d-aljabar implikatif positif. Ö Proposisi 3.3
Misalkan : d-aljabar dan B multiplier pada :. Jika Badalah fungsi injektif, maka B adalah fungsi identitas pada :.
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:3) Bukti:
BkTÛEB:T;o LB:T;EÛB:T; LEr
LEB:r;
Karena B injektif, jadiTÛB:T;Lr
Dan berdasarkan Definisi 3.6, TQB:T; . Dengan Proposisi 3.1(ii), B:T;QT atau berdasarkan Definisi 3.6 dapat ditulis B:T;ÛTLr. Jadi berdasakan Def. 3.1 (iii) dapat disimpulkan B:T;LT. Jadi, B merupakan fungsi
identitas. Ö
Definisi 3.9
Misalkan B multiplier pada : d-aljabar. -ANJAH B ditulis -AN:B;, didefinisikan sebagai
-AN:B;äL<TãTÐ: @=J B:T;Lr=
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:3) Proposisi 3.4
Misalkan : d-aljabar dan B multiplier pada. Jika -AN:B;L<r= maka B merupakan fungsi identitas. Bukti:
Misal TÐ:áTMr.
BkTÛEB:T;oELEB:T;ÛEB:T;Lrä
Karna TäÛB:T;äLr maka TÛäB:T;Ð-AN:B; dan berdasarkan Definisi 3.6, TQB:T;. Dengan Proposisi 3.1(ii), B:T;QT atau berdasarkan Definisi 3.6 dapat ditulis B:T;ÛTLr. Jadi berdasakan Def. 3.1 (iii) dapat disimpulkan B:T;LT . Jadi, B merupakan fungsi
identitas. Ö
Proposisi 3.5
Misalkan : d-aljabar dan B multiplier pada :. Dua pernyataan berikut berlaku:
(i) -AN:B; adalah subaljabar pada : dan
(ii) Jika B merupakan fungsi injektif, maka -AN:B;L <r=
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:3) Bukti:
(i) Berdasarkan Definisi 3.9 dapat diketahui bahwa -AN:B;?:ä
Selanjutnya, misalkan TáUÐ
E
-AN:B; maka B:T;ELr dan B:U;ELrB:TEÛU; LB:T;EÛU L
E
rDiperoleh B:TÛU;Lr, sehingga TÛUÐ-AN:B;. Akibatnya -AN:B; adalah subaljabar pada :ä Ö (ii) Misalkan Bfungsi injektif. Misalkan TEÐ-AN:B;ä
B:T; Lr LB:r; T Lr Binjektif Jadi -AN:B;EL<r=
Ö
Definisi 3.10d-aljabar: dikatakan komutatif jika
UÛ:UÛT;LTÛ:TÛEU;áEÊTáU Ð:
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:3) Proposisi 3.6
Misalkan : d-aljabar komutatif memenuhi TÛ
är
E
L TáEÊTÐ:. Misalkan Bmultiplier pada :. Jika TEÐ -AN:B; dan UQTá maka UÐE-AN:B;ä(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:3) Bukti:
Misalkan TÐ-AN:B;dan UQTEmaka B:T;ELr dan UÛTLrá B:U;LB:UÛr; LBkUÛ:UÛT;o LB:TÛ:TÛU;; LräÛr EB:U;Lr Jadi, UÐ-AN:B; Ö Teorema 3.3
Misalkan : d-aljabar memenuhi TäÛrLTáäÊTÐ:ä Misalkan B multiplier pada : yang merupakan endomorfisme pada : maka -AN:B; adalah d-ideal :ä
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:3)
Berdasarkan Proposisi 3.1(i), B:r;LrárÐ-AN:B; dipenuhi, sehingga -AN:B; tidak kosong.
Untuk menunjukkan Definisi 3.4(i) dipenuhi, misalkan TÛUäÐ-AN:B;áETÐ-AN:B;. dan UÐ-AN:B; maka setiap pernyataan berlaku;
rELB:TEÛU; ELB:T;EÛB:U; ELB:T; Jadi TÐ-AN:B;
Untuk menunjukkan Definisi 3.4(ii) dipenuhi, misalkan TÐ-AN:B; dan UÐ: maka setiap pernyataan berlaku; B:TEÛU;ELEB:T;EÛU
ELErÛEU ELEr Jadi TÛEUÐ-AN:B;.
Karena itu, -AN:B; merupakan d-ideal pada :. Ö Definisi 3.11
Misalkan : merupakan d-aljabar dan B multiplier pada :. Himpunan
E(ET:B;EL<TãTÐ: @=J B:T;LT= disebut himpunan titik tetap B.
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:4) Proposisi 3.7
Misalkan : merupakan d-aljabar dan B multiplier pada :á maka (ET:B; adalah subaljabar pada :.
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:4) Bukti:
Berdasarkan Proposisi 3.1(i), rÐ(ET:B;MÎä Misalkan TáUÐ(ET:B;.
B:TÛU;LB:T;ÛUE karena B multiplier maka dapat dibentuk menjadi TÛU. Sehingga TÛáUÐ(ET:B;ä Jadi (ET:B; merupakan subaljabar pada :ä
Ö
Definisi 3.12Misalkan :merupakan d-aljabar dan Bmultiplier pada : maka Bdikatakan idempoten apabila BÜBLB dengan Ü menyatakan komposisi fungsi. Lebih lanjut, BÜB dituliskan sebagai B6ä
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:4) Teorema 3.4
Misalkan : merupakan d-aljabar implikatif positif yang memenuhi TÛrLTáÊTÐ:ä Misalkan B5áB6 merupakan
dua multiplier idempoten pada:. Jika B5ÜB6LB6ÜB5,
maka B5ÛB6 adalah multiplier idempoten pada :ä Ü merupakan komposisi fungsi dan Û merupakan operasi pada /::;(Definisi 3.8).
(M.A. Chaudhry & F. Ali, 2012:4) Bukti:
Berdasarkan Teorema 3.2, B5ÛB6 merupakan multiplier pada : maka k:B5ÛEB6;Ü:B5ÛB6;o:T;L:B5ÛEB6;::B5ÛEB6;:T;; LB5EkB5:T;ÛEB6:T;oÛEB6:B5:T;ÛEB6:T;; L:B5kB5:T;oÛEB6:T;;Û:B6EkB5:T;oÛEB6:T;; L kB5E:T;ÛB6E:T;oÛr LB5E:T;ÛB6E:T; Jadi :B5ÛB6;EÜE:B5ÛB6;ELB5ÛB6 . sehingga B5ÛB6Ü merupakan idempoten. Ö
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkanapembahasan yang sudah dijabarkan pada skripsi yang berjudul Multiplier Pada d-Aljabar, bahwa sifat-sifat multiplier pada d-aljabar dan struktur aljabar yang terkait adalah sebagai berikut:
1. Misalkan : d-aljabar implikatif positif. Misalkan /::; koleksi multiplier maka /::; adalah d-aljabar implikatif positif.
2. Misalkan : d-aljabar dan B multiplier pada :, maka -AN:B;L<TãTÐ: @=J B:T;LEr= merupakan subaljabar pada :ä
3. Misalkan : d-aljabar memenuhi TÛrEL TáÊTÐ:äMisalkan B multiplier pada : yang merupakan endomorfisme pada : maka -AN:B; merupakan d-ideal.
4. Misalkan : d-aljabar dan B multiplier pada :á maka (ET:B;L<TãTáÐ: @=J B:T;áLT= merupakan subaljabar pada :ä
5. Misalkan : merupakan d-aljabar implikatif positif yang memenuhi TÛrLTáÊTÐ:ä Misalkan B5áB6 merupakan dua multiplier idempoten pada:. Jika B5ÜB6LB6ÜB5, maka B5ÛB6 adalah multiplier idempoten pada :ä Ü merupakan komposisi fungsi dan Û merupakan operasi pada /::;ä
B. Saran
Pada skripsi ini, penulis membahas tentang sifat sifat multiplier pada d-aljabar dan struktur aljabar yang terkait. Penulis menyarankan bagi pembaca untuk mengkaji sifat-sifat multiplier pada struktur aljabar yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Makayasa B.A, 2015. IdentifikasiaCitra SidikaJari
Terdistorsi MenggunakanaMetode Filtering dan
OverlappingaWindow BerbasisaWavelet. Fakultas
Sains danaTeknologi UniversitasaIslam Negeri MaulanaaMalik IbrahimaMalang.
Chaudhry M.A. & F. Ali F.. 2012. Multipliers in d-Algebras.World Applied Science Journal, 18(11); 1649-1650.
D. Ghosh, J. ; A. Haque, MD.. 2004 ³+RZ 7R Learn &DOFXOXV 2I 2QH 9DULDEOH´. Volume 1.
G. Bartle, Robert; R. Sherbert, Donald. 2010. ³,QWURGXFWLRQ 7R 5HDO $QDO\VLV´ Fourth Edition. Urbana-Champaign: University of Illionis.
Gallian, Joseph A. 2010. Cotemporary Abstract Algebra. Seventh Edition. Duluth: University of Minnesota Duluth.
Masriyah. 2014. Pengantar Dasar Matematika. Revisi 2. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
Mikhalev, Alexander V dan Gunter F. Pilz. 2002.
Handbook of Algebra. First Edition. Kluwer
Academic.
Soebagio A., Suharti. 1993. Struktur Aljabar. Modul 1-12. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. Thomas, G. B.; Weir, M. D.; Hass, J. Giardino, F. R..
2004. 7KRPDV¶ &DOFXOXV New York: Pearson Education.